Selasa, 05 Mei 2009

FENOMENA RED TIDE

Red tide merupakan fenomena yang terjadi akibat ledakan perkembangan (blooming) yang begitu cepat dari sejenis fitoplankton, misalnya Ptychodiscus brevis, Prorocentrum, Gymnodinium breve, Alexandrium catenella dan Noctiluca Scintillans dari kelompok Dinoflagellata (Pyrrophyta) yang dapat menyebabkan perubahan warna dan konsentrasi air secara drastis, kematian massal biota laut, perubahan struktur komunitas ekosistem perairan, bahkan keracunan dan kematian pada manusia.

Menurut Said Mustafa disebabkan empat faktor.

· Pertama, pengayaan unsur hara dalam dasar laut atau eutrofikasi

· Kedua, perubahan hidro-meteorologi dalam sekala besar;

· Ketiga, adanya gejala upwelling yaitu pengangkatan massa air yang kaya akan unsur hara ke permukaan,

· Keempat, akibat hujan dan masuknya air tawar ke laut dalam jumlah besar.

Keempat faktor itu, menurutnya, merupakan faktor penyebab terjadinya red tide spesies fitoplankton pyrrophyta berwarna merah. Spesies ini akan hilang dengan sendirinya, bila ekosistem dalam air kembali seimbang, yaitu kembali pada kondisi normalnya.

Red tides biasanya terjadi pada air pesisir pantai dan muara, jumlah fitoplankton berlebih di sebuah perairan berpotensi membunuh berbagai jenis biota laut secara massal. Pasalnya, keberadaan fitoplankton mengurangi jumlah oksigen terlarut.Kemungkinan lain, insang- insang ikan penuh dengan fitoplankton. Akibatnya, lendir pembersihnya menggumpal karena fitoplanktonnya berlebih dan ikan pun sulit bernapas.

Fenomena pasang merah (red tide) ini merupakan peristiwa alam yang umumnya terjadi. Namun demikian red tide tidak selalu berwarna merah, ada kemungkinan berwarna kuning atau coklat tergantung jenis fitoplankton yang meyebabkan terjadinya red tide tersebut.

II. PYRROPHYTA

Pyrrophyta atau lebih dikenal sebagai Dinophyceae atau Dinoflagellata merupakan protista yang hidup di laut atau air tawar. Pyrrophyta dinamakan pula sebagai Dinoflagellata karena mempunyai sepasang flagella yang tidak sama panjang.

Dinoflagellata dalam jumlah yang kecil sebagai penyusun komunitas plankton laut, tetapi lebih melimpah di perairan tawar. Fenonema menarik yang dihasilkan oleh Pyrrophyta adalah kemampuan bioluminescence (emisi cahaya oleh organisme), seperti yang dihasilkan oleh Noctiluca, Gonyaulax, Pyrrocystis, Pyrodinium dan Peridinium sehingga menyebabkan laut tampak bercahaya pada malam hari.

Fenomena lainnya adalah pasang merah (red tide) yaitu terjadinya blooming Pyrrophyta dengan 1- 20 juta sel per liter. Red tide dapat menyebabkan:

1. Kematian ikan dan invertebrata, jika yang blooming adalah Ptychodiscus brevis, Prorocentrum dan Gymnodinium breve

2. Kematian invertebrata jika yang blooming adalah Gonyaulax, Ceratium dan Cochlodinium

3. Kematian organisme laut, yang lebih dikenal sebagai paralytic shellfish poisoning, jika yang blooming adalah Gonyaulax dan Alexandrium catenella

III. RACUN PADA PYRROPHYTA (DINOFLAGELLATA)

Masing-masing spesies dari Dinoflagellata membentuk campuran racun yang berbeda, racun yang utamanya adalah:

  • saxitoxin dihasilkan oleh Alexandrium sp.
  • brevetoxin dihasilkan oleh Ptychodiscus sp.
  • ciguatoxin dihasilkan oleh Gambierdiscus sp.

Keracunan manusia biasanya terjadi setelah memakan ikan atau molusca yang mengakumulasi racun dari pyrrophyta. Tidak semua biota laut yang mati karena fitoplankton berbahaya bila dikonsumsi, di antaranya bergantung pada jenis fitoplankton. Secara umum terbagi dua, yakni jenis harmful algae bloom (HAB) dan non-HAB. Bila berlebih, keduanya berbahaya bagi ikan.

IV. JENIS PIRROPHYTA BERACUN

a) Alexandrium sp.

Seseorang yang mengonsumsi kerang yang mengandung algae jenis Alexandrium sp, dapat terkena kanker hati paralytic shellfish poisoning (PSP). Jenis racunnya disebut saxitoxin. Berdasarkan penelitian yang pernah diterapkan pada tikus, racun saxitoxin berdaya bunuh 1.100 kali dibandingkan sianida, sedangkan bisa ular kobra "hanya" berdaya bunuh 500 kali.

Paralytic Shellfish Poisoning (PSP)

Senyawa toksik utama dari ”paralytic shellfish poison” adalah ”saxitoxin” yang bersifat neurotoxin (racun yang menyerang system saraf). Keracunan toksin ini dikenal dengan istilah ”Paralytic shellfish poisoning” (PSP). Keracunan ini disebabkan karena mengkonsumsi kerang-kerangan yang memakan dinoflagelata beracun. Kerang-kerangan menjadi beracun di saat dinoflagellata sedang melimpah karena laut sedang pasang merah atau ‘red tide’.

Di Jepang bagian selatan ditemukan spesies kepiting (Zosimus aeneus), hewan ini mengakumulasi dalam jumlah besar saxitoxin. Dan dilaporkan menyebabkan kematian pada manusia yang mengkonsumsinya.

Jenis Pyrrophyta lain yang memproduksi saxitoxin adalah:

· Alexandrium catenella

· Alexandrium tamarensis

· Alexandrium minutum

· Gymnodium catenatum

· Pyrodinium bahamense

· Gonyaulax

Gejala utama dari keracunan saxitoxin adalah kelumpuhan (paralysis) pada otot,selain otot jantung. Penderita mula-mula akan merasakan kesemutan dan menimbulkan gejala seperti rasa terbakar pada lidah, bibir dan mulut yang selanjutnya merambat ke leher, lengan dan kaki. Gejala selanjutnya terasa pada ujung jari tangan dan kaki yang nyeri seperti ditusuk-tusuk, pusing, mual,muntah dan kejang pada otot perut, kesukaran bernafas dan akhirnya berhenti bernafas, tetapi jantung masih tetap berdenyut. Dalam kasus yang hebat diikuti oleh perasaan melayang-layang, mengeluarkan air liur, pusing dan muntah. Toksin memblokir susunan saraf pusat, menurunkan fungsi pusat pengatur pernapasan dan cardiovasculer di otak, dan kematian biasanya disebabkan karena kerusakan pada sistem pernapasan. Bila tidak ditolong maka penderita akan meninggal dalam waktu 24 jam. Pertolongan hanya dapat dilakukan dengan cara menguras isi perut dan memberikan pernafasan buatan

b) Ptychodiscus brevis

Ptychodiscus brevis merupakan anggota pyrrophyta yang mengandung racun yang disebut brevitoxin. Brevitoxin akan masuk ke tubuh ikan atau kerang-keranga tersebut apabila pada saat terjadi fenomena Red Tide berbagai jenis ikan dan kerang-kerangan tersebut mengkonsumsi pyrrophyta beracun misalnya jenis Ptychodiscus brevi. Seseorang yang mengkonsumsi organisme air khususnya kerang-kerangan dan tiram yang mengandung fitoplankton jenis Ptychodiscus brevis dapat mengalami keracunan yang disebabkan oleh toksin brevitoxin yang disebut Neurotoxic Shellfish Poisoning.

Gejala keracunannya meliputi rasa gatal pada muka yang menyebar ke bagian tubuh yang lain, rasa panas-dingin yang bergantian, pembesaran pupil dan perasaan mabuk.


c) Gambierdiscus toxicus


Gambierdiscus toxicus merupakan pyrrophyta yang mengadung racun ciguatoxin. Penyakit atau keracunan yang disebabkan ciguatoxin disebut CIGUATERA. Sekitar 300 spesies ikan dan “shellfish” yang hidup di perairan dangkal sekitar karang diketahui sebagai penyebab keracunan ciguatoxin. Adanya racun pada ikan dikaitkan dengan rantai makanan, dimana sebagai agen toksin adalah Gambierdiscus toxicus yang hidup berkelompok pada permukaan sejumlah rumput laut.

SCHEUER (dari Universitas Hawaii) yang memberi nama ciguatoxin, berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa yang menyusun ciguatoxin. Diperkirakan penyusunnya adalah suatu lipida yang tidak umum (unusual) dan senyawa Nitrogen dengan BM sekitar 1500. Adapun rumus kimia dari cigutoxin C35H65NO8.

Tingkat toksisitas ciguatoxin pada bagian tubuh ikan dari yang tertinggi adalah hati (paling toksik), jeroan lainnya dan otot/daging.

Gejala akibat keracunan ciguatoxin adalah gangguan pada cardiovaskuler, gangguan saraf, asthenia dan arthalgia disertai dengan gangguan saluran pencernaan.

Ciguatoxin memiliki sifat farmakologis terutama berpengaruh terhadap saraf periferal dan sentral, meningkatkan permeabilitas membran sel otot dan saraf terhadap ion Na dan bersifat anticholinesterase.

d) Dinophysis fortii

Dinophysis fortii merupakan fyrrophyta yang memproduksi toksin jenis okadaic acid. Keracunan yang disebabkan oleh toksin Okadaic acid ini disebut ”Diarrhetic shellfish poisoning”. Keracunan ini diakibatkan mengkonsumsi kepah (mussel) dan remis (scallop).

Senyawa dari klas okadaic acid ini mempunyai efek sebagai promotor tumor. Gejala utama keracunan DSP adalah diare yang akut, dimana serangannya lebih cepat dibandingkan dengan keracunan makanan akibat bakteri. Selain itu, mual, muntah, sakit perut, kram dan kedinginan.

e) Nitzhia pungens

Nitzhia pungens mengandung racun jenis domoic acid. Domoic acid merupakan asam amino neurotoksik, dimana keracunannya dikenal dengan istilah “Amnesic shellfish poisoning”. Keracunan ini diakibatkan karena mengkonsumsi remis (“mussel”). Toksin ini diproduksi oleh alga laut Nitzhia pungens dimana melalui rantai makanan mengakibatkan remis mengandung racun tersebut.

Domoic acid mengikat reseptor glutamat di otak mengakibatkan rangsangan yang terus-menerus pada sel-sel saraf dan akhirnya terbentuk luka. Korban mengalami sakit kepala, hilang keseimbangan, menurunnya system saraf pusat termasuk hilangnya ingatan dan terlihat bingung dan gejala sakit perut seperti umumnya keracunan makanan. toksin tersebut juga dapat mengakibatkan kematian. Kerusakan otak yang ditimbulkan oleh racun ini bersifat tidak dapat pulih (“irreversible”).

Rabu, 22 April 2009

BACILLARIOPHYCEAE (DIATOM)

Diatom termasuk Alga uniseluler yang merupakan penyusun fitoplankton baik di perairam tawar maupun di lautan. Bentuk Diatom sangat khas dengan dinding tubuhnya terdiri atas kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Antara tutup dan kotak tersebut terdapat celah yang disebut rafe.

Ganggang ini dikenal sebagai diatomae atau ganggang kersik karena dinding sel tubuhnya mengandung zat kersik. Kersik merupakan komponen penting dalam plankton. Dinding sel diatom bagian dalam mengandung pectin dan bagian luarnya mengandung silikat.

Apabila diatom mati, protoplasma dan pectin terdekomposisi dan terpisah dari lapisan silikat. Selanjutnya silikat mengendap di dasar air dan menjadi tanah diatom.

Pengertian Tanah Diatom (Diatom Earth)

Diatom Earth atau lebih dikenal dengan sebutan tanah diatom merupakan peristiwa yang terjadi apabila adanya penumpukan cangkang diatom yang telah mati, protoplasma sel dan pectin dari dinding selnya terdekomposisi dan terpisah dari lapisan silica. Karena cangkang tersebut mengandung silica, cangkang ini akan tetap utuh walaupun tertimbun selama berabad-abad. Selanjutnya silica mengendap di dasar air dan menjadi tanah diatom.

Manfaat

Tanah ini bernilai ekonomis tinggi karena dapat digunakan antara lain sebagai berikut:

  • Sebagai bahan penggosok
  • Bahan penyaring
  • Penyuling gasolin
  • Bahan pembuat jalan
  • Bahan dasar kosmetik
  • Bahan dinamit.

INFORMASI BEASISWA TALENT SCOUTING UNIVERSITAS PADJADJARAN PROGRAM S1 2009/2010

Pendaftaran : 11 Maret – 20 April 2009
Pengumuman Hasil Seleksi Tahap 1 : 20 Mei 2009
Pelaksanaan Seleksi Tertulis : 7 Juni 2009
Materi Seleksi Tertulis :Tes Kemampuan Belajar(TKB)Tes Kemampuan Akademik (TKA)

Tempat Pendaftaran : Di Sekolah Kabupaten/Kota yang ditunjuk oleh
Universitas Padjadjaran (Unpad)
Tempat Seleksi Tertulis : Ditentukan kemudian

Syarat-syarat pendaftaran adalah sebagai berikut:

  1. Nilai Raport SMA dengan prestasi akademik yang baik dari Semester 1 s.d. 5, yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah SMA yang bersangkutan;
  2. Ranking 1 s.d. 10 setiap semesternya (jika tidak ada ranking di raport, bisa dibuatkan daftar urutan prestasi bagi siswa yang bersangkutan oleh sekolah dan ditandatangani oleh Kepala Sekolah SMA);
  3. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua dan Kartu Keluarga (KK) yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
  4. Pendapatan orang tua maksimal 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) dengan melampirkan slip gaji/keterangan penghasilan dari instansi tempat bekerja;
  5. Jika orang tua tidak bekerja dan tidak mempunyai penghasilan tetap, harus ada Surat Keterangan dari Lurah/Kepala Desa setempat;
  6. Surat Keterangan tidak mampu membiayai pendidikan di perguruan tinggi(Unpad) dari Lurah/Kepala Desa;
  7. Pas Photo 3×4 cm (3 buah)
  8. Mengisi formulir pendaftaran
Berkas pendaftaran tersebut diserahkan secara kolektif oleh sekolah asal ke sekolah dan atau Dinas Pendidikan setempat yang ditunjuk oleh Unpad sebagai koordinator tempat penyelenggara pendaftaran dengan disertai surat pengantar dari kepala sekolah yang bersangkutan.

Rayonisasi dan Koordinator Penyelenggara Pendaftaran:
Rayon I (Bandung)

  1. Kota Bandung: Unpad, Kampus, Jl. Singaperbangsa No. 2 Bandung 40133. Telp (022) 2507874
  2. Kab. Bandung: SMA Negeri 1 Banjaran, Jl. Ciapus Bo. 7 Banjaran 40337 Tlp. 022 5940642
  3. Kab. Bandung Barat: SMAN 1 Padalarang, Jl Perum Babakan Loa Permai Padalarang Tlp. 022 6809325
  4. Kota Cimahi: Unpad, Kampus Jl. Singaperbangsa 2 Bandung 40133 Tlp. 022 2507874
  5. Kab. Sumedang: SMA Negeri Jatinangor, Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 22 Sumedang 45363 Tlp. 022 7782096
  6. Kab. Garut: SMA Negeri 1 Garut, Jl. Siliwangi 2 Garut 44114 Tlp. 0262 233681

Rayon II (Tasik)

  1. Kota Tasikmalaya: SMA Negeri 2 Tasikmalaya, Jl. RE Martadinata No. 261 Tasikmalaya 46151 Tlp. 0265 331331
  2. Kab. Tasikmalaya: SMA Negeri 1 Singaparna, Jl. Perikanan Darat Singaparna Tasikmalaya 46416 Tlp. 0265 545203
  3. Kab. Ciamis: SMA Negeri 2 Ciamis, Jl. KH. Ahmad Dakhlan 2 Ciamis 46216 Tlp. 0265 771709

Rayon III (Sukabumi)

  1. Kota Sukabumi: SMA Negeri 1 Sukabumi, Jl. RH. Didi Sukardi 186 Sukabumi 43143 Tlp. O266 221371
  2. Kab. Sukabumi: SMA Negeri 1 Cibadak, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 72 Cibadak Kab. Sukabumi 43155 Tlp. 0266 531001
  3. Kota/Kab. Bogor: MAS Nurul Ihya Bogor, Jl. Raya Darmaga Km. 6,5 Margajaya Bogor Barat 16000. Tlp. 0251 621272
  4. Kab. Cianjur: SMA Negeri 1 Cianjur, Jl.Pangeran Hidayatullah 62 Cianjur 43212 Tlp. 0263 261295

Rayon IV (Subang)

  1. Kab. Subang: SMA Negeri 1 Subang, Jl. Ki Hajar Dewantara No. 14 A Tegalkalapa Subang 41212. Tlp. 0260 411402
  2. Kab. Purwakarta: SMA Negeri 2 Purwakarta, Jl. Raya Sadang No. 17 Purwakarta 41118 Tlp. 0264 201072

Rayon V (Indramayu)

  1. Kab. Indramayu: Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu
  2. Kota Cirebon: SMA Negeri 2 Cirebon, Jl.DR Cipto Mangunkusumo No. 1 Cirebon Tlp. 0231 203301
  3. Kab. Cirebon: SMA Negeri 1 Palimanan, Jl.KH. Agus Salim 128 Palimanan 45161 Tlp. 0231 341023
  4. Kab. Kuningan: SMA Negeri 2 Kuningan, Jl.Aruji Kartawinata No.16 Kuningan 45511 Tlp. 0232 871063
  5. Kab. Majalengka: SMA Negeri 2 Majalengka, Jl. A Yani 2 Majalengka 45418 Tlp. 0233 281049

PENDAFTARAN PESERTA SMUP ONLINE

Calon peserta yang akan mengisi Biodata online harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Simpan dengan baik PIN yang Anda miliki, karena PIN tersebut akan dipergunakan untuk seluruh proses seleksi SMUP (Pengisian Biodata Online, Pencetakan Kartu Peserta Ujian, dan registrasi mahasiswa baru apabila Anda diterima).

  2. Pengisian Biodata hanya diperuntukkan bagi calon peserta yang sudah membeli PIN Pendaftaran

  3. Untuk mempercepat proses pengisian Biodata online sebaiknya calon peserta sudah mempersiapkan :
    1. Data pribadi lengkap
    2. Data asal pendidikan (Ijasah, Nilai UAN/Transkrip) (Nilai UAN hanya untuk jenjang S1,D3/D4)
    3. Data pribadi orangtua/wali (alamat, penghasilan) (khusus jenjang S1,D3/D4)
    4. Pilihan program studi dan kemampuan besaran biaya Dana Pengembangan Pendidikan (Dana Pengembangan Pendidikan hanya utk jenjang S1,D3/D4, S1 dengan tabungan kredit 110 SKS)

  4. Pengisian Biodata hanya diijinkan SATU KALI saja, dan tidak diberikan fasilitas untuk melakukan perubahan/perbaikan (EDIT) isian Biodata terhadap data yang sudah diisikan secara online. Apabila ada perubahan terhadap data yang sudah diisikan maka calon/orang tua calon harus mengajukan surat permohonan perubahan secara manual dan dapat dikirimkan ke Sekretariat SMUP melalui Kotak Pos SMUP, PO BOX 6776 BDCP, Bandung 40141. Contoh Surat Permohonan perubahan Biodata dapat di download disini.

  5. Setelah pengisian biodata online, calon peserta diharuskan untuk :
    1. Mencetak Biodata dan Pernyataan pada kertas berukuran A4
    2. Paling lambat 7 hari setelah pengisian calon peserta harus untuk mengirimkan berkas fisik ke Kotak Pos SMUP, PO BOX 6776 BDCP, Bandung 40141 (Kecuali PPDS)
    3. Untuk calon peserta PPDS semua berkas dikirimkan secara langsung oleh calon peserta ke Sekretariat PPDS I, Lantai II Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Jl. Eyckman No. 38 Bandung
    4. Kelengkapan berkas fisik yang harus dikirimkan dapat di click sini

  6. Sebagai persyaratan untuk dapat mengikuti ujian, calon peserta wajib mencetak KARTU PESERTA SMUP. KARTU PESERTA SMUP dapat didownload dan dicetak setelah persyaratan berkas fisik dikirimkan dan dapat dicetak paling lambat 10 hari sebelum ujian dilaksanakan.

  7. Pengisian biodata online dapat dilakukan dengan mengisi no jurnal dan PIN pada form Login.

  8. Informasi lebih lanjut :
    Sekertariat SMUP
    Kampus Universitas Padjadjaran
    Jl. Dipati Ukur No.35 Bandung
    Telp. 022-2503278 ; 2503271 ext.203
    http://www.smup.unpad.ac.id.
    Email : smup@unpad.ac.id
    Yahoo Messenger : smupunpad@yahoo.com